1. Mengandalkan pengukuran sederhana.
2. Pola langsung digambar di atas kain.
3. Bisa selesai digarap tanpa memerlukan jahitan obras.
2. Pola langsung digambar di atas kain.
3. Bisa selesai digarap tanpa memerlukan jahitan obras.
Saya merampungkan rok panjang dengan pinggang berkaret ini (mulai dari membuat pola langsung di atas kain hingga menjahitnya dengan mesin jahit sampai kelar) hanya dalam waktu 3 jam (bikin tutorialnya bahkan jauuuh lebih lama dan ribet, hihi).
Sebenarnya kain yang dipakai praktik kali ini kurang mendukung untuk dibuat tutorial. Motif batiknya yang rame bikin mata kudu ekstra teliti membaca tulisan keterangan di atasnya, tapi mudah-mudahan masih bisa terbaca ya (soalnya kain nganggur yang ada di rumah cuma ini, hehe—ogah-ogahankeluarbelikainbaru:))).
Sebenarnya kain yang dipakai praktik kali ini kurang mendukung untuk dibuat tutorial. Motif batiknya yang rame bikin mata kudu ekstra teliti membaca tulisan keterangan di atasnya, tapi mudah-mudahan masih bisa terbaca ya (soalnya kain nganggur yang ada di rumah cuma ini, hehe—ogah-ogahankeluarbelikainbaru:))).
Mohon maaf kalau tutorialnya kurang jelas dan berantakan yah *masihpemula.
Bahan dan Alat:
Kain
Benang dan Jarum Jahit
Gunting
Kapur jahit
Karet elastis (bisa ukuran besar atau kecil. Kalau ukuran kecil panjangnya dikalikan dua).
Meteran kain
Cara Membuat:
1. Mengukur
Panjang Rok: 90 cm (atau sesuai keinginan)
Lebar Rok: 160 cm
Lingkar Pinggang: sesuai pengukuran masing-masing.
2 utas Karet Pinggang ukuran kecil atau 1 utas bila memakai ukuran besar.
Cara mengukur panjang karet pinggang=Lingkar Pinggang – 10 cm.
2. Menggambar Pola di Atas Kain
Untuk rok longgar seperti ini, saya biasanya langsung ‘memetakan’ pola di atas kain, dengan menggunakan kapur kain. Kapur ini bisa hilang setelah dicuci, kok. Pemetaan ini bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
3. Kain dipotong sesuai ukuran (dalam contoh di atas, saya sudah memotong kain tepat seperti ukurannya).
4. Jahit kupnat (atau ‘sekeng’ dalam bahasa Jawa) di bagian atas kain. Gunanya agar kain tidak terlalu lebar dan ‘gemuk’ ketika mengerut saat diberi karet nanti. Cara menjahitnya seperti pada gambar di bawah ini.
5. Sambung kedua bagian pinggir kain, hingga membentuk semacam ‘sarung’.
Tips: Bagi yang tidak memiliki mesin obras, sambungan kain bisa “dijahit balik” (dijahit 2 x bolak balik hingga bagian dalamnya jadi ‘bersih’ dari serabut pinggiran kain---aduh maaf, agak susah menjelaskan bagian ini nih, hihi. Kalau membingungkan, ya dijahit biasa saja dan setelah kelar dibawa ke tukang obras untuk dirapikan, hehe)
6. Menjahit Ban Pinggang.
Lipat bagian atas kain yang sudah diukur 9 cm pada gambar di atas. Lipatan jadi akan berukuran 4 cm (1 cm dilipat kecil ke dalam dan dijahit tindas). Ban pinggang ini bagian dalamnya akan digunakan untuk tempat karet elastis. Sebelum pertemuan jahitan, sisakan jarak sekitar 5 cm untuk jalan memasukkan karet.
Karena saya memakai karet pinggang yang berukuran kecil, saya membuat dua ‘jalur’karet seperti tertera pada gambar (FYI, dua jalur karet berukuran kecil akan membuat ban pinggang terlihat lebih rapi ketimbang hanya satu jalur).
7. Memasukkan Karet Pinggang.
Masukkan dua utas karet yang ujungnya sudah disemat dengan peniti (untuk memudahkan menjalankan karet mengelilingi lingkar pinggang) ke dalam ban pinggang. Dorong peniti tersebut sampai keluar di ujung jalur.
8. Sambung kedua ujung karet dengan jahitan.
9. Masukkan semua karet ke jalurnya, tutup lubang jalur dengan jahit tindas. Bagian atas rok sudah selesai :))
10. Jahit tindas bagian bawah rok (hasil jadi lipatan bawah rok kira-kira 1-1,5 cm).
11. Sekarang sudah jadi deh roknya :))
Hi mba, salam kenal. Mau tanya kenapa foto tutorialnya tidak muncul ya? Kalau diclick, masuknya ke website payu.com dan harus log in.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusArtikel kamu bagus gan! aku selalu menunggu artikel kamu.. Sebagus artikel ini Kapan Waktu Induk Ayam Bangkok Siap Kawin?
BalasHapus