♥ Bismillah...."Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)," Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) dg ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. "(HR. Ath-Thabrani)

Senin, 07 Maret 2011

♥ Mengucapkan Salam Kepada Orang Yang Sedang Shalat & Cara Menjawabnya ♥

Mungkin pernah terjadi ketika kita sedang sholat ada orang yang datang dan mengucapkan salam kepada kita. Atau sebaliknya, ketika kita masuk rumah ada yang sedang sholat di dalamnya. Lalu apakah disunnahkan mengucap salam kepada orang yang sedang sholat tersebut? Dan apakah disyari’atkan bagi orang yang sedang sholat untuk menjawab salamnya? Dan bagaimanakah cara  menjawabnya?
Berikut sebuah tulisan yang ditulis oleh Haifa’ bintu Abdillah ar-Rosyid hafidzohalloh mengenai masalah ini.. Semoga bisa memberi faidah…

Termasuk sunnah yang hampir dilupakan adalah mengucapkan salam kepada orang yang sedang sholat
Oleh : Haifa’ bintu Abdillah ar-Rosyid
Al-Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata (dalam Zaadul Ma’ad 1/266) : “Rasulullah menjawab salam dengan isyarat kepada orang yang mengucapkan salam kepadanya ketika beliau sedang sholat.”
Dan beliau juga berkata (dalam Zaadul Ma’ad 2/419) : “dan Rasulullah tidak menjawab salam dengan tangannya, tidak dengan kepalanya dan tidak pula dengan jarinya, kecuali ketika sedang sholat. Sesungguhnya beliau menjawab salam atas orang yang mengucapkan salam kepadanya dengan isyarat. Yang demikian telahtsabit dari beliau dalam beberapa hadits.”
Aku (Haifa’) katakan : dan diantara hadits-hadits tersebut :
1. Dari Jabir rodhiyallohu anhu, ia berkata :
إن رسول الله صلى الله عليه وسلم بعثني لحاجةٍ ثم أدركته وهو يصلي، فسلمت عليه فأشار إليَّ
“Sesungguhnya Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam mengutusku untuk suatu keperluan, setelah itu aku datang kepada beliau ketika sedang sholat, lalu aku mengucapkan salam kepadanya, kemudian beliau berisyarat kepadaku.” [HR. al-Bukhori (1217), Muslim (540), Abu Dawud (926), dan Ibnu Majah (1018)]
An-Nawawi (dalam Syarah Muslim 3/31) berkata dalam faidah hadits ini : “dan haram menjawab salam ketika sholat dengan lafadz, dan isyarat tidak mengapa, bahkan disukai (mustahab) menjawab salam dengan isyarat. Pendapat ini dikatakan pula oleh asy-Syafi’i dan kebanyakan ‘ulama.”
2. Dari Shuhaib rodhiyallohu anhu, ia berkata :
مررتُ برسول الله صلى الله عليه وسلم وهو يصلي فسلمت عليه فرد إشارة وقال:ولا أعلمه إلا قال:إشارة بإصبعه
“Aku melewati Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam ketika beliau sedang sholat, kemudian aku mengucapkan salam kepadanya, lalu beliau menjawab dengan isyarat.” Dan berkata (salah seorang rowi hadits) : aku tidak mengetahuinya kecuali mengatakan : “isyarat dengan jarinya”. [HR. Ahmad dalam Musnad-nya (2/10), Abu Dawud (925), at-Tirmidzi (367), dan Ibnu Khuzaimah dalam Shohihnya (888)]
3. Dari Ibnu Umar rodhiyallohu anhuma, ia berkata : aku berkata kepada Bilal :
قلت لبلالٍ: كيف كان النبي صلى الله عليه وسلم يرد عليهم حين كانوا يُسلِّمون عليه وهو في الصلاة ؟ قال كان يشير بيده
“Bagaimana Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam menjawab salam mereka (para shohabat, pent) ketika mereka mengucapkan salam kepada beliau ketika beliau sedang sholat?” Bilal berkata : “beliau berisyarat dengan tangannya.”
Hadits ini diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (368) -dan lafadz ini miliknya-, Abu Dawud (927) -dengan panjang-, dan al-Baihaqi (3492). At-Tirmidzi berkata : “hadits ini hasan shohih.”
Dan dishohihkan al-Adzim al-Abadi dalam ta’liq terhadap Sunan ad-Daruquthni (2/84), dan al-’Allamah al-Albani dalam ash-Shohihah (185). Lafadz Abu Dawud :
Aku (Ibnu Umar) katakan kepada Bilal : “Bagaimana engkau melihat Rasululloh menjawab mereka ketika mereka mengucapkan salam kepada beliau ketika beliau sedang sholat?” Bilal berkata : “beliau begini”, lalu ia membuka telapak tangannya. Dan Ja’far bin Aun (salah seorang rowi hadits ini, pent) membuka telapak tangannya dan menjadikan bagian dalamnya di bawah dan punggung tangannya di atas.
Dan dari Ibnu Umar, ia berkata :
دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم مسجد بني عمرو بن عوف – مسجد قباء – يصلي فيه، فدخل عليه رجال من الأنصار يسلمون عليه، ودخل معه صهيب، فسألتُ صهيباً كيف كان رسول الله يصنع إذا سلم عليه؟ قال: يشير بيده
Rasulullah masuk masjid Bani Amr bin Auf -masjid Quba’- dan sholat di dalamnya, kemudian masuk beberapa orang dari Anshor mengucapkan salam kepada beliau. Dan Shuhaib masuk bersama beliau (ketika itu, pent), maka aku bertanya kepada Shuhaib : “Bagaimana yang Rasulullah lakukan jika diucapkan salam atasnya (ketika sholat, pent)?” ia menjawab : “beliau berisyarat dengan tangannya.” [HR. Ahmad (2/10) dan al-Baihaqi (4391)]
At-Tirmidzi rohimahulloh berkata (dalam Jami’ at-Tirmidzi 2/205) : “2 hadits ini menurutku shohih karena kisah hadits Shuhaib berbeda dengan kisah Bilal, walaupun Ibnu Umar yang meriwayatkan dari mereka berdua, maka kemungkinannya ia (Ibnu Umar) mendengar dari kedua-duanya.”
4. Dari Abdulloh bin Mas’ud rodhiyallohu anhu, ia berkata :
لما قدمت من الحبشة أتيت النبي صلى الله عليه وسلم وهو يصلي فسلّمت عليه فأومأ برأسه
“ketika aku datang dari Habasyah, aku mendatangi Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallamketika beliau sedang sholat, kemudian aku mengucapkan salam kepadanya, lalu beliau memberi isyarat dengan kepalanya.”
Diriwayatkan oleh al-Baihaqi (3497) dari Ibnu Sirin bahwa Ibnu Mas’ud (yakni dalam sanad ini seolah-olah Ibnu Sirin meriwayatkan langsung dari Ibnu Mas’ud, pent). Akan tetapi ia (al-Baihaqi) juga meriwayatkan dari Ibnu Sirin, ia berkata : aku diberi kabar bahwa Ibnu Mas’ud … al-Hadits (yakni Ibnu Sirin tidak meriwayatkan langsung dari Ibnu Mas’ud tapi melalui rowi lain yang tidak disebut, pent). Kemudian al-Baihaqi berkata : “hadits ini yang mahfudz adalah mursal“, akan tetapi hadits mursal ini telah diamalkan oleh al-Imam Muhammad bin Sirin dan ia mengambilnya, hal ini menunjukkan shohihnya hadits ini bagi beliau.
Al-Adzim al-Abadi berkata dalam Aunul Ma’bud (1/348) : “ketahuilah bahwa isyarat untuk menjawab salam pada hadits ini adalah dengan telapak tangan, pada hadits Jabir dengan tangan, pada hadits Ibnu Umar dari Shuhaib dengan jari, dan pada hadits Ibnu Mas’ud … (lalu berkata) dengan kepalanya, yakni dalam menjawab salam dan dijama’ (digabungkan) antara riwayat-riwayat ini bahwa beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam kadang-kadang melakukan yang ini, dan kadang-kadang yang itu, maka semuanya cara ini boleh.”
Dan kesimpulan dari yang telah lalu adalah disyari’atkannya mengucapkan salam kepada orang yang sedang sholat dan disyari’atkannya orang yang sholat menjawab salam dengan isyarat. Al-Khoththobi berkata dalam Ma’alimus Sunan (1/189) : “aku katakan : menjawab salam di dalam sholat dengan perkataan atau ucapan adalah terlarang, dan menjawabnya setelah selesai sholat adalah sunnah… dan dengan isyarat adalah baik.”
***
Diterjemahkan dari al-Washiyyah bi Ba’dhi as-Sunan Syibhil Mansiyyah oleh Haifa bintu Abdillah ar-Rosyid. Diposting ulang dari http://ummushofi.wordpress.com/2010/03/19/mengucapkan-salam-kepada-orang-yang-sedang-sholat-cara-menjawabnya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

free counters
free counters