♥ Bismillah...."Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)," Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) dg ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. "(HR. Ath-Thabrani)

Minggu, 20 Februari 2011

♥ Dimanakan pria sempurna berada ? ♥


Sering terlontar pernyataan bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Padahal manusia sempurna itu niscaya adanya. Bukan berarti manusia sempurna kemudian tidak berlaku salah dan dosa. Dimanakan pria sempurna berada ?
*****
Ucapan (tidak ada orang sempurna) tidaklah benar, karena laki-laki yang sempurna banyak jumlahnya. Yang paling sempurna dan utama adalah Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam. Dasarnya adalah hadits sahih, “Orang yang sempurna dari kalangan laki-laki banyak jumlahnya, sedangkan dari kalangan perempuan tidak ada yang sempurna kecuali Maryam putri Imran dan Asiyah putri Muzahim (istri Fir‘aun). Dan keutamaan Aisyah dari seluruh perempuan seperti keutamaan Tsarid dari seluruh makanan.”
Hadits sahih juga menunjukkan bahwa Khadijah binti Khuwailid, ibu dari anak-anak beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, termasuk perempuan yang sempurna. Demikian pula, Fathimah binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dinyatakan dalam hadits sahih sebagai pemimpin kaum perempuan di surga. Jadi, kelima wanita tersebut (Maryam, Asiyah, ‘Aisyah, Khadijah, dan Fathimah) adalah orang-orang yang sempurna dari kalangan perempuan.
Adapun pria sempurna jumlahnya banyak. Artinya, sempurna dalam sifat-sifat kemanusiaan yang Allah memujinya dan memuji pemiliknya, yaitu keilmuan, kedermawanan, keistiqamahan di atas agama Allah, keberanian dalam membela kebenaran, dan sifat-sifat agung lainnya yang Allah atau rasul-Nya memujinya dan memuji pemiliknya. Hanya saja manusia yang paling sempurna adalah para rasul alaihimussalam. Yang paling sempurna dan paling utama di antara mereka adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, penutup dan pemimpin mereka, berdasarkan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
anaa sayyidu waladi aa dama yaw mal qiyaamati wa laa fakhra
“Saya adalah pemimpin anak keturunan Adam pada hari kiamat, …”[Sunan al-Tirmidzi (3148)]
Juga berdasarkan dalil-dalil lainnya dari al-Quran dan al-Sunnah. Sementara kesempurnaan secara mutlak dalam seluruh sifat hanya milik Allah subhanahu wa ta’ala semata. Tidak ada yang setara dan sekutu dengan Allah dalam hal itu. Ini berdasarkan firman Allah azza wa jalla :
“Katakanlah, ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala makhluk. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.’” (Al-Ikhlas: 1-4)
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Al-Syura: 11)
“Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Nahl: 74)
Dalam surat al-Rum, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
arruum-27
“Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkannya kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nyalah sifat yang Maha tinggi di langit dan di bumi dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (Al-Rum: 27)
Al-Matsal al-A‘la dalam ayat ini adalah sifat yang amat luhur, yang tidak ada satu pun makhluk Allah yang bersekutu dengan-Nya di dalam, yaitu sifat-sifat ilmu, kemampuan, kehidupan, mendengar, melihat, dan sifat-sifat sempurna lainnya. Mahatinggi, Mahakudus, dan Maha suci Allah dari keserupaan makhluk. Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Dia Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. [Syaikh Abdul aziz bin Abdullah bin Baz dalam Majmu‘ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi‘ah VII]
disalin dari : Majalah Fatawa Vol.III/No.07 | Juni 2007 / Jumadil Ula 1428 | hal. 58

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

free counters
free counters