Seringkali seorang ibu harus membawa anaknya yang masih bayi untuk ikut bersamanya ketika sholat..dan seringkali seorang ibu harus menggendong anaknya tersebut karena menangis atau berjalan-jalan kesana kemari..
Menggendong anak ketika sholat memang pernah dicontohkan oleh Nabi shollallohu alaihi wasallam sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dari Abu Qotadah : bahwasanya nabi shollallohu alaihi wasallam pernah menggendong Umamah bintu Zainab (cucunya) ketika sholat. Bila beliau sujud, beliau meletakkannya.
Namun bagaimana jika anak tersebut memakai popok diapers seperti pada zaman sekarang, dimana di dalamnya terdapat najis? Apakah dibolehkan bagi seorang ibu menggendong anak tersebut?
Berikut jawaban Ustadz Muhammad Arifin Badri hafidhohulloh mengenai hal ini.. Semoga bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi para ibu..
Oleh : Ustadz Muhammad Arifin Badri hafidzohulloh
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum… Ketika berbincang dengan teman yang sudah menjadi ummahat, beliau bercerita, jika ia sedang sholat dan si anak mengangis maka ia akan ambil anaknya dan menggendongnya, jadi ia sholat dengan tetap menggendong si anak.
Ketika ana tanyakan padanya, apakah rasul dulu juga seperti itu? ia bilang ya, apakah itu benar ustadz? apakah sholatnya tetap sah? karena setahu ana kan hanya diperbolehkan tiga gerakan saja? bagaimanakah sholat Rasulullah.
Jazakumullah jika dijelaskan, ini sangat berguna jika sudah menjadi ummahat kelak. tentunya seorang ibu akan sangat resah jika anak menangis, sholat tdk dapat khusyu’ dan tentunya akan ringan rasa itu jika diperbolehkan menggendong anak dalam sholat.
Jawaban Ustadz:
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rosululloh, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat, amiin. Langsung saja, betul, dahulu Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam kadang kala mengangkat cucunya, Hasan, Husain, Umamah rodhiallohu anhum ketika sedang sholat, bahkan suatu saat ketika beliau sedang sholat, beliau menggendong cucunya yang bernama Umamah bin Abil ‘Ash, sehingga ketika sedang berdiri, beliau menggendongnya, dan ketika ruku’ dan sujud, beliau menurunkannya, padahal kala itu beliau sholat mengimami para sahabat
“Dari Abu Qatadah
al-Anshari Radiyallahu ;anhu, ia berkata: Saya melihat Rasulullah shalat
mengimami para Sahabat sambil menggendong Umamah bin Abi al-Ash, anak
Zaenab putrid beliau Shalallahu ‘alahi wassalam, diatas bahunya, maka
apabila ruku beliau meletakannya dan apabila selesai sujud Beliau
menggendongnya kembali.
Dan dalam riwayat lain
berbunyi:
Apabila berdiri beliau
menggendongnya dan apabila sujud beliau meletakkannya. (HR.
Bukhari-Muslim, Shahih Muslim Juz 1, hal 385, bab Jawazu Hamlu Shibyan
fi shalat. No:543)
Akan tetapi ada satu hal yang perlu diingat, yaitu ketika kita hendak menggendong anak kecil dalam sholat, maka anak tersebut harus dalam keadaan suci, tidak sedang ngompol, atau bajunya dalam keadaan najis, atau mengenakan popok atau diapers yang tentunya berisikan najis.
Sebab orang yang sedang sholat diperintahkan untuk meninggalkan atau melepaskan setiap yang najis dari pakaian, atau sandal atau kaus kaki atau tempat ia sholat. Dengan demikian bila anak kita mengenakan diapers, maka kita tidak boleh menggendongnya, karena biasanya si anak telah pipis atau bahkan buang air besar di dalamnya, sehingga bila kita menggendongnya berarti kita membawa najis ketika sedang sholat, dan ini tentunya terlarang.
Dahulu Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah sholat mengenakan sandal, dan ketika di tengah-tengah sholat tiba-tiba beliau melepaskan kedua sandalnya, sehingga para sahabat pun ikut-ikutan melepaskan sandalnya. Seusai sholat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa ia diberi tahu oleh Malaikat Jibril bahwa di sandalnya terdapat kotoran (najis), oleh karena itu beliau melepaskan sandalnya.
Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Al Baihaqi, Ad Darimi dan lain-lain. Semoga jawaban pendek nan singkat ini cukup memberikan gambaran bagi kita semua.
Wallohu a’lam bisshowab.
Sumber : http://ummushilah.0fees.net/wordpress
Tidak ada komentar:
Posting Komentar